PENERAPAN
APLIKASI SIG DALAM BIDANG PERTANIAN
Dalam
dunia yang serba digital sekarang ini, ditambah lagi teknologi yang terus
berkembang, penerapan aplikasi teknologi dalam berbagai bidang pun terus
dilakukan, tidak terkecuali dalam sektor pertanian yang merupakan sektor utama
di Indonesia mengingat sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dalam bermata
pencahariaannya di bidang pertanian.
Pembahasan yang
berkaitan dengan aplikasi atau bidang-bidang yang mebutuhkan analisis dalam
sekala wilayah luas dan perencanaan jangka panjang sangat mempermudah jika
menggunakan aplikasi SIG, seperti yang tergambar pada bidang pertanian. Pemanfaatan
SIG dalam bidang pertanian pada umumnya diperlukan beberapa data masukan,
berupa data spasial (peta rupa bumi, peta geologi, foto udara, citra satelit
atau citra radar), dan data atribut (data iklim, dan data social penduduk)
Penerapan aplikasi di
bidang pertanian antara lain sebagai berikut:
A. Pemantauan produksi dibidang
pertanian
Pemantauan ini
dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan aplikasi dengan sistem monitoring.
Monitoring kondisi tanaman pertanian sepanjang musim tanaman serta prediksi
potensi hasil panen berperan penting dalam menganalisis produksi musiman.
Informasi hasil panen yang akurat dan terkini sangat dibutuhkan oleh departemen
pertanian berbagai negara.
B. Penilaian resiko usaha pertanian
Penilaian
risiko bisnis dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan yang terjadi. Pelaku
bisnis termasuk petani harus berhati-hati dalam menggunakan varian dan standar
deviasi untuk meperbandingkan risiko, karena keduanya bersifat absolut dan
tidak mempertimbangkan risiko dalam hubungannya dengan hasil yang
diharapkan.
Untuk
membandingkan aset dengan return yang diharapkan, pelaku bisnis atau petani
dapat menggunakan koefisien variasi. Nilai koefisien variasi
merupakan ukuran yang sangat tepat bagi petani sebagai pengambil keputusan
dalam memilih salah satu alternatif dari beberapa kegiatan usaha untuk setiap
return yang diperoleh.
C. Pengendalian hama dan penyakit
Pemetaan
penyebaran penyakit di beberapa wilayah baik itu penyakit lama atau merupakan
penyakit baru sehingga dengan pemanfaatan GIS dapat dilakukan pencegahan. Dalam
bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan, penerapan GIS dilakukan untuk melaksanakan
pengendalian secara dini yang bersifat kewilayahan. Dengan pemanfaatan GIS
serangan akan adanya penyakit dapat lebih diantisipasi.
D. Pemantauan budidaya pertanian
GIS
dapat digunakan untuk pemantauan dalam tahap budidaya tanaman seperti dalam
menetapkan masa panen, mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan
perhitungan secara tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena
perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa depan.
GIS membantu neginventarisasi data – data lahan perkebunantebu menjadi lebih
cepat dianalisis, seperti pada proses pembibitan, proses penanaman yang dapat
dikelola oleh pengelola kebun.
E. Presisi pertanian
Pertanian
Presisi merupakan informasi dan teknologi pada sistem pengelolaan pertanian
untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan mengelola informasi keragaman spasial
dan temporal di dalam lahan untuk mendapatkan keuntungan optimum,
berkelanjutan, dan menjaga lingkungan. Tujuan dari PF adalah
mencocokkan aplikasi sumber daya dan kegiatan budidaya pertanian dengan kondisi
tanah dan keperluan tanaman berdasarkan karakteristik spesifik lokasi di dalam
lahan.
F. Pengelolaan sumberdaya air
Teknologi
GIS irigasi dapat membantu berbagai kegiatan pekerjaan seperti keputusan luas tanam
aman berdasarkan informasi debit, membantu memecahkan masalah yang berkatan
dengan kekeringan, atau keputusan tentang lokasi jaringan irigasi mana yang
perlu direhabilitasi. GIS juga bisa digunakan untuk membantu meraih keputusan
mengenai lokasi bendung baru yang memiliki sedikit mungkin dampak lingkungan
atau minimal dalam pembebasan lahan pemukiman, berada di lokasi yang memilki
resiko paling sedikit, dan berada pada posisi topografi yang optimal untuk
mengairi arel yang paling luas.
Perencanaan
dan pengelolaan sumberdaya air yang baik mutlak diperlukan untuk menjaga
kelestariannya. Untuk itu dipelukan informasi yang memadai yang bisa digunakan
oleh pengambil keputusan, termasuk diantaranya informasi spasial. Perencanaan
dan pengelolaan sumberdaya air harus dilakukan terpadu mulai dari sumber air
sampai dengan pemanfaatannya. Informasi secara spasial akan sangat membantu
pada proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumberdaya air.
G. Kajian biodiversitas bentang lahan
untuk kegiatan pertanian berlanjut
Dalam
aspek konservasi hutan dan keragaman hayati, menentukan area prioritas dan hotspot
dari kerafaman hayati adalah hal paling mendasar. SIG merupakan alat yang
sangat berguna dalam penelitian perubahan iklim, yaitu dalamhal
pengorganisasian data, dalam bentuk basisdata global, dan kemampuan
analisaspasial untuk pemodelan.
Basis
data spasial akansemakin penting dalam hal mendukung pengambilan keputusan yang
berkaitandengan pengelolaan hutan. Beberapa basisdata global yang mencakup area
hutantropis sudah tersedia, yaitu meliputi basisdata topografi, hutan tropis
basah, iklimglobal, perubahan iklim global, citra satelit, konservasi dan
tanah.
MANFAAT
DARI PENGGUNANAAN GIS DALAM BIDANG PERTANIAN
1.
Mendorong terlaksananya kegiatan
pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian secara langsung
maupun tidak langsung untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal
2.
Memfasilitasi dokumentasi informasi
pertanian di tingkat lokal yang dapat diakses secara luas untuk mendukung
perkembangan pertanian
3.
Mendorong terbentuknya jaringan
informasi pertanian di tingkat lokal dan nasional
4.
Meningkatkan peluang potensi penigkatan
pendapatan
5.
Meningkatkan kemampuan petani dalam
kesejahteraan berupa softskill hardskill yang dimiliki
6.
Meningkatkan kemampuan petani dalam
melakukan diversifikasi usaha tani dan merelasikan komoditas yang diusahakannya
dengan input yang tersedia
KESIMPULAN
Pembangunan
pertanian dan perdesaan yang berkelanjutan merupakan isu penting strategis yang
universal diperbincangkan dewasa ini. Dalam menghadapi era globalisasi
pembangunan pertanian berkelanjutan tidak terlepas dari pengaruhpesatnya
perkembangan iptek termasuk perkembangan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi.
Hubungan
yang efektif antara SIG dan petanian dalam sektor ini diharapkan menuju pada pertanian
berkelanjutan melalui penyiapan informai pertanian yang tepat waktu
relevan,yang dapat memberikan informasi yang tepat kepadapetani dalam proses
pengambilan keputusan berusahatani untuk meningkatkan produktivitasnya. SIG
dapat memperbaiki aksesibilitas petani dengan cepat terhadap informasi pasar,
input produksi, tren konsumen, yang secara positif berdampak pada kualitas dan
kuantitas produksi mereka.
DAFTAR
PUSTAKA
Eddy. 2005. Sistem
Informasi Geografi. Bandung: Informatika.
Martin, D. 1995. Geographic
Information Systems: Socioeconomic Applications.
Radit, Pras. 2000
Pemberitaan Penulisan Jurnal dan Popular. Departemen Pertanian Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Agroklimat. Bogor
Senawi. 1999. Evaluasi
dan Tata Guna Lahan Hutan. Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar