Senin, 15 Mei 2017

PENERAPAN APLIKASI SIG DALAM BIDANG PERTANIAN

Dalam dunia yang serba digital sekarang ini, ditambah lagi teknologi yang terus berkembang, penerapan aplikasi teknologi dalam berbagai bidang pun terus dilakukan, tidak terkecuali dalam sektor pertanian yang merupakan sektor utama di Indonesia mengingat sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dalam bermata pencahariaannya di bidang pertanian.
Pembahasan yang berkaitan dengan aplikasi atau bidang-bidang yang mebutuhkan analisis dalam sekala wilayah luas dan perencanaan jangka panjang sangat mempermudah jika menggunakan aplikasi SIG, seperti yang tergambar pada bidang pertanian. Pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian pada umumnya diperlukan beberapa data masukan, berupa data spasial (peta rupa bumi, peta geologi, foto udara, citra satelit atau citra radar), dan data atribut (data iklim, dan data social penduduk)

Penerapan aplikasi di bidang pertanian antara lain sebagai berikut:

A.    Pemantauan produksi dibidang pertanian
Pemantauan ini dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan aplikasi dengan sistem monitoring. Monitoring kondisi tanaman pertanian sepanjang musim tanaman serta prediksi potensi hasil panen berperan penting dalam menganalisis produksi musiman. Informasi hasil panen yang akurat dan terkini sangat dibutuhkan oleh departemen pertanian berbagai negara.

B.     Penilaian resiko usaha pertanian
Penilaian risiko bisnis dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan yang terjadi. Pelaku bisnis termasuk petani harus berhati-hati dalam menggunakan varian dan standar deviasi untuk meperbandingkan risiko, karena keduanya bersifat absolut dan tidak mempertimbangkan risiko dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan. 
Untuk membandingkan aset dengan return yang diharapkan, pelaku bisnis atau petani dapat menggunakan koefisien variasi.  Nilai koefisien variasi merupakan ukuran yang sangat tepat bagi petani sebagai pengambil keputusan dalam memilih salah satu alternatif dari beberapa kegiatan usaha untuk setiap return yang diperoleh.

C.    Pengendalian hama dan penyakit
Pemetaan penyebaran penyakit di beberapa wilayah baik itu penyakit lama atau merupakan penyakit baru sehingga dengan pemanfaatan GIS dapat dilakukan pencegahan. Dalam bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan, penerapan GIS dilakukan untuk melaksanakan pengendalian secara dini yang bersifat kewilayahan. Dengan pemanfaatan GIS serangan akan adanya penyakit dapat lebih diantisipasi.

D.    Pemantauan budidaya pertanian
GIS dapat digunakan untuk pemantauan dalam tahap budidaya tanaman seperti dalam menetapkan masa panen, mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan perhitungan secara tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa depan. GIS membantu neginventarisasi data – data lahan perkebunantebu menjadi lebih cepat dianalisis, seperti pada proses pembibitan, proses penanaman yang dapat dikelola oleh pengelola kebun.

E.     Presisi pertanian
Pertanian Presisi merupakan informasi dan teknologi pada sistem pengelolaan pertanian untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan mengelola informasi keragaman spasial dan temporal di dalam lahan untuk mendapatkan keuntungan optimum, berkelanjutan, dan menjaga lingkungan.  Tujuan dari PF adalah mencocokkan aplikasi sumber daya dan kegiatan budidaya pertanian dengan kondisi tanah dan keperluan tanaman berdasarkan karakteristik spesifik lokasi di dalam lahan.  

F.     Pengelolaan sumberdaya air
Teknologi GIS irigasi dapat membantu berbagai kegiatan pekerjaan seperti keputusan luas tanam aman berdasarkan informasi debit, membantu memecahkan masalah yang berkatan dengan kekeringan, atau keputusan tentang lokasi jaringan irigasi mana yang perlu direhabilitasi. GIS juga bisa digunakan untuk membantu meraih keputusan mengenai lokasi bendung baru yang memiliki sedikit mungkin dampak lingkungan atau minimal dalam pembebasan lahan pemukiman, berada di lokasi yang memilki resiko paling sedikit, dan berada pada posisi topografi yang optimal untuk mengairi arel yang paling luas.
Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya air yang baik mutlak diperlukan untuk menjaga kelestariannya. Untuk itu dipelukan informasi yang memadai yang bisa digunakan oleh pengambil keputusan, termasuk diantaranya informasi spasial. Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya air harus dilakukan terpadu mulai dari sumber air sampai dengan pemanfaatannya. Informasi secara spasial akan sangat membantu pada proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumberdaya air.

G.    Kajian biodiversitas bentang lahan untuk kegiatan pertanian berlanjut
Dalam aspek konservasi hutan dan keragaman hayati, menentukan area prioritas dan hotspot dari kerafaman hayati adalah hal paling mendasar. SIG merupakan alat yang sangat berguna dalam penelitian perubahan iklim, yaitu dalamhal pengorganisasian data, dalam bentuk basisdata global, dan kemampuan analisaspasial untuk pemodelan.
Basis data spasial akansemakin penting dalam hal mendukung pengambilan keputusan yang berkaitandengan pengelolaan hutan. Beberapa basisdata global yang mencakup area hutantropis sudah tersedia, yaitu meliputi basisdata topografi, hutan tropis basah, iklimglobal, perubahan iklim global, citra satelit, konservasi dan tanah.

MANFAAT DARI PENGGUNANAAN GIS DALAM BIDANG PERTANIAN

1.      Mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal
2.      Memfasilitasi dokumentasi informasi pertanian di tingkat lokal yang dapat diakses secara luas untuk mendukung perkembangan pertanian
3.      Mendorong terbentuknya jaringan informasi pertanian di tingkat lokal dan nasional
4.      Meningkatkan peluang potensi penigkatan pendapatan
5.      Meningkatkan kemampuan petani dalam kesejahteraan berupa softskill hardskill yang dimiliki
6.      Meningkatkan kemampuan petani dalam melakukan diversifikasi usaha tani dan merelasikan komoditas yang diusahakannya dengan input yang tersedia

KESIMPULAN

Pembangunan pertanian dan perdesaan yang berkelanjutan merupakan isu penting strategis yang universal diperbincangkan dewasa ini. Dalam menghadapi era globalisasi pembangunan pertanian berkelanjutan tidak terlepas dari pengaruhpesatnya perkembangan iptek termasuk perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Hubungan yang efektif antara SIG dan petanian dalam sektor ini diharapkan menuju pada pertanian berkelanjutan melalui penyiapan informai pertanian yang tepat waktu relevan,yang dapat memberikan informasi yang tepat kepadapetani dalam proses pengambilan keputusan berusahatani untuk meningkatkan produktivitasnya. SIG dapat memperbaiki aksesibilitas petani dengan cepat terhadap informasi pasar, input produksi, tren konsumen, yang secara positif berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografi. Bandung: Informatika.
Martin, D. 1995. Geographic Information Systems: Socioeconomic Applications.
Radit, Pras. 2000 Pemberitaan Penulisan Jurnal dan Popular. Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Agroklimat. Bogor
Senawi. 1999. Evaluasi dan Tata Guna Lahan Hutan. Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar